Hakikat sejarah ialah kelangsungan dan perubahan dalam dimensi waktu, ruang dan manusia yang berwujud peristiwa yang terjadi. Peristiwa yang tercatat dalam sejarah seringkali menjadi bagian dari penelitian. Karena itu isu utama dalam penelitian tentang objek studi sejarah adalah mengenai?
- keotentikan sumber-sumber sejarah
- kesenjangan waktu
- kehandalan metode dan teknik penelitiannya
- objektivitas dan subjektivitas sejarah
- kelangkaan sumber sejarah
Kunci Jawaban: D. objektivitas dan subjektivitas sejarah
Pembahasan
Sejarah merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang kelangsungan dan perubahan dalam dimensi waktu, ruang, dan manusia yang berwujud peristiwa yang terjadi.
Peristiwa yang tercatat dalam sejarah seringkali menjadi bagian dari penelitian untuk mengungkap fakta-fakta penting yang dapat membantu memahami masa lalu dan mengambil pelajaran untuk masa depan.
Oleh karena itu, isu utama dalam penelitian tentang objek studi sejarah adalah mengenai objektivitas dan subjektivitas sejarah.
Sejarah adalah saksi bisu perjalanan manusia. Setiap peristiwa yang terjadi di masa lalu memiliki cerita dan nilai-nilai yang berbeda.
Namun, bagaimana kita bisa menguak fakta-fakta penting dari masa lalu? Inilah mengapa objektivitas dan subjektivitas sejarah menjadi begitu penting.
Objektivitas sejarah mengacu pada kemampuan sejarawan untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu secara akurat dan obyektif.
Hal ini bisa dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber sejarah, seperti naskah, dokumen, catatan, dan artefak yang terkait dengan peristiwa tersebut.
Dalam hal ini, sejarawan harus mampu membedakan antara sumber-sumber asli dan sumber-sumber yang sudah disunting atau dimanipulasi.
Sejarawan juga harus mampu menganalisis sumber-sumber tersebut secara kritis untuk menentukan apakah informasi yang terkandung di dalamnya dapat dipercaya atau tidak.
Sementara itu, subjektivitas sejarah mengacu pada cara sejarawan memandang dan menafsirkan peristiwa masa lalu.
Sejarawan memiliki sudut pandang yang berbeda-beda tergantung pada latar belakang, pendidikan, dan pandangan politik mereka.
Oleh karena itu, sejarawan harus mampu memahami dan mengakui sudut pandang yang berbeda dan menafsirkan peristiwa sejarah dengan cermat dan obyektif.
Objektivitas Sejarah
Objektivitas sejarah menjadi hal yang sangat penting dalam penelitian sejarah. Hal ini karena sejarah harus didasarkan pada fakta-fakta yang obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sejarawan harus mampu menemukan sumber-sumber yang dapat dipercaya dan menganalisisnya secara cermat untuk menentukan kebenaran fakta-fakta tersebut.
Tanpa objektivitas sejarah, sejarawan hanya akan menghasilkan cerita-cerita fiksi tentang masa lalu yang tidak memiliki nilai akademik.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi objektivitas sejarah, seperti:
- Sumber-sumber sejarah yang tidak lengkap atau rusak
- Pengaruh politik atau ideologi pada sejarawan
- Kurangnya keberanian untuk menghadapi fakta-fakta yang tidak sesuai dengan pandangan sejarawan
Untuk mengatasi faktor-faktor tersebut, sejarawan harus mampu memanfaatkan berbagai sumber-sumber sejarah yang tersedia dan melakukan analisis yang cermat dan teliti.
Selain itu, sejarawan juga harus memahami konteks sosial, politik, dan budaya dari peristiwa masa lalu untuk dapat menafsirkan sumber-sumber sejarah dengan tepat.
Subjektivitas Sejarah
Subjektivitas sejarah juga merupakan hal yang penting dalam penelitian sejarah.
Setiap sejarawan memiliki sudut pandang yang berbeda-beda tergantung pada latar belakang, pendidikan, dan pandangan politik mereka.
Namun, subjektivitas ini harus diimbangi dengan kewajiban sejarawan untuk memahami sudut pandang yang berbeda dan menafsirkan peristiwa sejarah secara obyektif.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi subjektivitas sejarah, seperti:
- Pengaruh kepentingan politik atau ideologi pada sejarawan
- Kurangnya pemahaman sejarawan terhadap konteks sosial, politik, dan budaya dari peristiwa masa lalu
- Pengaruh media massa atau opini publik pada interpretasi sejarawan
Untuk mengatasi faktor-faktor tersebut, sejarawan harus mampu mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda-beda dalam menafsirkan peristiwa sejarah.
Sejarawan juga harus memperhatikan konteks sosial, politik, dan budaya dari peristiwa masa lalu dan menghindari pengaruh media massa atau opini publik yang dapat mempengaruhi interpretasi sejarah.
Menggabungkan Objektivitas dan Subjektivitas
Dalam penelitian sejarah, objektivitas dan subjektivitas tidak dapat dipisahkan.
Sejarawan harus mampu menggabungkan kedua hal ini untuk memperoleh pemahaman yang obyektif dan tepat tentang peristiwa masa lalu.
Sejarawan harus dapat mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang akurat dan obyektif, serta memahami sudut pandang yang berbeda-beda dan mempertimbangkan konteks sosial, politik, dan budaya dari peristiwa masa lalu dalam menafsirkan peristiwa sejarah.
Dalam menggabungkan objektivitas dan subjektivitas, sejarawan harus memperhatikan beberapa hal, seperti:
- Mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang akurat dan obyektif
- Menghindari pengaruh kepentingan politik atau ideologi pada interpretasi sejarah
- Memahami sudut pandang yang berbeda-beda dan mempertimbangkan konteks sosial, politik, dan budaya dari peristiwa masa lalu dalam menafsirkan peristiwa sejarah
Dalam penelitian sejarah, objektivitas dan subjektivitas merupakan hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan.
Sejarawan harus mampu mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang akurat dan obyektif serta memahami sudut pandang yang berbeda-beda dan mempertimbangkan