serat wedhatama pupuh gambuh isi piwulang babagan?
- njaga karukunan
- tresna ibu pertiwi
- hakekat ngelmu sejati
- nyingkiri tumindak sumongah sesongaran
- netepi kuwajiban satriya
Jawaban: D. nyingkiri tumindak sumongah sesongaran
Pembahasan
Serat Wedhatama Pupuh Gambuh Isi Piwulang Babagan: Karya Sastra Klasik yang Sarat Makna
Serat Wedhatama Pupuh Gambuh Isi Piwulang Babagan adalah salah satu karya sastra klasik Jawa yang masih populer hingga saat ini.
Karya ini ditulis oleh R. Ng. Ranggawarsita pada abad ke-19, dan terdiri dari 33 pupuh atau bait yang masing-masing berisi ajaran moral dan kebijaksanaan yang sangat berharga bagi kehidupan manusia.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang isi piwulang babagan yang terkandung dalam serat ini.
Piwulang Babagan: Panduan untuk Kehidupan yang Bermakna
Piwulang Babagan adalah salah satu bagian dalam Serat Wedhatama Pupuh Gambuh yang memuat ajaran tentang kehidupan yang bermakna.
Dalam piwulang ini, terdapat banyak pelajaran yang sangat penting bagi manusia dalam menjalani hidupnya.
Mulai dari ajaran tentang bagaimana menjaga keharmonisan hubungan antar manusia, hingga ajaran tentang pentingnya menjaga kesucian hati dan menjauhi perbuatan yang buruk.
Beberapa pelajaran penting yang terkandung dalam piwulang babagan adalah tentang pentingnya menjaga etika dan sopan santun dalam berbicara, menjaga sikap rendah hati, serta menghargai orang lain.
Selain itu, piwulang babagan juga mengajarkan tentang pentingnya memperlakukan orang lain dengan baik dan menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama manusia.
Nyingkiri Tumindak Sumongah Sesongaran: Menolak Perbuatan yang Buruk
Salah satu ajaran penting yang terkandung dalam piwulang babagan adalah tentang nyingkiri tumindak sumongah sesongaran.
Istilah ini merujuk pada sikap untuk menolak perbuatan yang buruk atau merugikan orang lain.
Dalam konteks kehidupan sehari-hari, sikap ini sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan dalam hubungan antar manusia.
Dalam piwulang babagan, R. Ng. Ranggawarsita mengajarkan tentang pentingnya menjauhi perbuatan yang merugikan orang lain, seperti mencuri, berbohong, atau melakukan tindakan kekerasan.
Ia juga menekankan bahwa setiap manusia harus bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya, dan tidak boleh menyalahkan orang lain atas kesalahan yang ia lakukan.
Mengamalkan Nyingkiri Tumindak Sumongah Sesongaran dalam Kehidupan Sehari-hari
Untuk mengamalkan nyingkiri tumindak sumongah sesongaran dalam kehidupan sehari-hari, seseorang harus memiliki sikap yang jujur dan bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya.
Selain itu, ia juga harus berusaha untuk selalu menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama manusia, dan tidak melakukan tindakan yang merugikan orang lain.
Praktiknya, nyingkiri tumindak sumongah Sesongaran dapat diterapkan dalam berbagai situasi kehidupan, seperti di tempat kerja, lingkungan sosial, dan keluarga.
Sebagai contoh, jika seseorang melihat ada teman atau rekan kerja yang sedang melakukan perbuatan yang merugikan orang lain, ia harus memiliki keberanian untuk menegur dan mengingatkan agar teman atau rekan kerjanya tidak melakukannya lagi.
Selain itu, dalam kehidupan keluarga, nyingkiri tumindak sumongah sesongaran dapat diterapkan dengan cara menjaga hubungan yang harmonis antara anggota keluarga.
Jika terjadi konflik atau perbedaan pendapat, seseorang harus memiliki kemampuan untuk meredakan situasi dan mencari solusi yang terbaik untuk semua pihak.
kesimpulan
Serat Wedhatama Pupuh Gambuh Isi Piwulang Babagan merupakan salah satu karya sastra klasik Jawa yang sarat akan makna.
Piwulang babagan yang terkandung dalam serat ini memberikan pelajaran penting tentang bagaimana menjalani kehidupan yang bermakna dan menghindari perbuatan yang buruk.
Nyingkiri tumindak sumongah sesongaran merupakan salah satu ajaran yang sangat penting dalam piwulang babagan, yang dapat diaplikasikan dalam berbagai situasi kehidupan sehari-hari.
Dengan mengamalkan nyingkiri tumindak sumongah sesongaran, diharapkan manusia dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan harmonis dengan sesama manusia.